Melahirkan ‘Methu’ dari Perempuan Perkasa -

Melalui goresan seni, kisah perempuan perkasa bertemu penikmatnya; /məˈtü/ (Methu) adalah memoar reflektif dengan bahasa visual. Perpaduan tersebut melahirkan seri ilustrasi bernarasi yang mengambil inspirasi dari buku Perempuan-perempuan Perkasa, karya oleh Peter Carey dan Vincent Houben.  Bertempat di Butik Tulisan, di Dharmawangsa Square, pada 20 April 2024. Sebuah acara dihelat untuk menandai peluncuran simpul Bhinneka

... selengkapnya
Dari Drama Korea ke Dapur Napi -

Dulu, gue  membawa pulang piala lomba puisi, berharap Ayah senang dan bangga. Ternyata ekspresinya dingin saja. Sampai kemudian gue tahu, dia membanggakan prestasi itu kepada tetangga dan kawan-kawannya. Sejak itu, gue selalu ingin memenangkan tantangan apapun. Di kantornya, sebuah Production House di bilangan Jakarta Selatan, ia menyambut riang kedatangan Puan Indonesia untuk sesi wawancara. Tampaknya siang

... selengkapnya
Meniti Jembatan Suara untuk Difabel Netra -

Masa kecilnya memang jauh dari buku-buku. Meski begitu, ia tumbuh dengan dongeng-dongeng yang dikisahkan ayahnya sebelum tidur. Namun saat dewasa, dongeng-dongeng itu tak pernah ia temukan dalam buku apa pun yang dibacanya. Indah Darmastuti. Begitu nama lengkapnya. Perempuan kelahiran Surakarta ini sehari-harinya bekerja di sebuah perusahaan batik di Solo. Di sela padatnya pekerjaan, Indah masih

... selengkapnya
Menenun Identitas dan Ekonomi Berkelanjutan -

Di Bumi Kartini, cita-cita Anis Machfudoh lahir sebagai serat yang membawanya pada kelindan gagasan. Lewat kain tenun, ia bersuara sekaligus bergerak mengintergrasikan sektor ekonomi dan ekologis secara bersamaan. Bekerja di tengah kota, menikmati hiruk pikuk metropolitan adalah gambaran paling umum yang terpatri di benak sejawatnya. Namun tidak bagi seorang Anis, lulusan UGM itu merasa cukup

... selengkapnya
Perempuan, Perjuangan Kelas dan Media Alternatif -

Daya juangnya terpantik, antara lain, oleh sebuah ungkapan Perempuan adalah setengah dari masyarakat, tak ada revolusi tanpa perempuan, yang merupakan nukilan dari Nawal El Saadawi. Karya bernas penulis Mesir itu terekam apik dalam pemikiran dan pergulatannya. Ia sedianya tumbuh sebagai anak desa, ayahnya buruh, terpinggirkan dan akrab dengan kemiskinan. Ialah Luviana Ariyanti, yang kini menjadi

... selengkapnya
Lewat Radio, Suaraku Meratas Batas! -

Berita yang dihasilkan media mainstream acapkali sulit diakses difabel netra. Penjelasan yang kurang deskriptif jadi penghambat tersampaikannya informasi. Hannan Abdullah – Jurnalis Penyandang Tuna Netra Suaranya renyah khas logat Surabaya. Hannan Abdullah, panggil saja Hannan. Ia adalah penyiar perempuan tuna netra pertama dalam sejarah jurnalistik Indonesia. Kendati demikian, ia tak mau jumawa, ia justru merasa

... selengkapnya
Melahirkan Trilogi dari Rahim Jurnalisme -

Catatan ini dibuka dengan kisah pada 79 Masehi di zaman Romawi Kuno yang terletak di Italia. Debu letusan Gunung Vesuvius yang menimbun Pompeii, menyebabkan kota ini hilang selama lebih dari 1.600 tahun. Era klasik tersebut menyisakan dua nama: Plinius Muda dan Plinius Tua. Dalam standar jurnalistik kekinian, kedua sosok tersebut telah memberikan kontribusi besar terhadap budaya pelaporan informasi,

... selengkapnya
Suara Tanah: Perempuan dalam Reformasi Agraria -

Panggung debat Pilpres 2024 menggelar berbagai hal krusial. Salah satu yang turut mengemuka adalah mengenai “Reformasi Agraria”. Dalam adu gagasan ketiga cawapres, seorang Dewi Kartika duduk selaku pemantiknya.

... selengkapnya
Di Balik Layar dan Ladang: Kisah Produser Jadi Petani Ganja di Amerika -

Iin Purwanti, perempuan yang berjibaku di tengah rimbun pohon ganja, merawat helai-helai daun dengan saksama. Ada proses panjang, sebelum akhirnya ia menjadi bagian dari pengelolaan ladang ganja secara legal di Amerika.

... selengkapnya
Dunia Naya: dari Perundungan hingga Meramu Resep Jagat Raya -

Jika dipersilakan masuk ke pintu ala Doraemon yang menyediakan teleportase masa, Naya memilih bertualang ke masa lalu. Ia akan membiarkan masa depan tetap sebuah misteri. Mungkin terdengar menggiurkan untuk melihat masa depan, tetapi baginya, pengetahuan tentang itu justru membuat hidupnya kehilangan daya tarik. Remaja 14 tahun ini ingin menjalani kehidupan dengan tantangan dan kejutan. Naya merasa bahwa mengetahui wajah

... selengkapnya
Yang Sakral dan Tertinggal di Festival -

Manusia adalah ruang cerita dengan pintu yang rapat atau terbuka. Dalam beberapa sudut, ruangku menjadi entitas fiksi, alih-alih menemukan daya ungkap yang lain untuk bersuara. Namaku Ita Siregar, perempuan Batak-Sunda yang nyaris separuh abad membaca narasi kehidupan. Sepenuh tekad, aku memilih menjadi narator lewat tulisan atas pikiran maupun rekaman peristiwa yang kutemukan. Yang menarik, ada

... selengkapnya
Kendal Berkain, Kebaya dan Sebuah Cermin -

Belum seberapa, jalanku masih teramat panjang. Tapi sekurangnya dari sini aku sadar, jika akar yang meneguhkan langkah adalah identitasku sebagai Perempuan Jawa. Kebaya hadir memupuk sekaligus menumbuhkanku. Ia bukan hanya tentang busana, melainkan juga tentang bagaimana aku merayakan warisan leluhur di dunia yang terus berubah. Dan inilah ceritaku…. Namaku Arbida Nila, perempuan dari Desa Weleri,

... selengkapnya
Jalan Sunyi Itu Bermula dari “Dear Mr. President…” -

Sepucuk surat kelar dituliskan. Menampung buah pikir berbalut kekaguman dan deret pertanyaan seorang bocah yang ingin terhubung dengan dunia. Demikianlah jalan sunyi yang ia tapaki hingga akhirnya membuka gerbang kesempatan untuk berbuat lebih –yang bukan hanya berkitar pada diri sendiri. “Dear Mr. President…” Jemari kecil Debby Lukito menerjemahkan ribuan takjub bagi sang penerima surat. Ia

... selengkapnya
Menemukan ‘Asah Asih Asuh’ dari Borobudur -

Di bawah langit biru yang menaungi Bhūmi Sambhāra Bhudhāra, kau tekun mendaki punden berundak dengan hati yang lapang. Kau, perempuan berambut pendek dan berparas lembut. Dirimu seakan mengapung di cela bebatuan purba yang membuka cakrawala. Kau bernama Galuh Larasati, di kedalaman matamu ada kesetiaan mengkhidmati pagoda-pagoda yang menjulang, serupa angan masa kecilmu. Dahulu, dalam hitungan

... selengkapnya
Dari Tatapan Anjing, Kutemukan Tuhan -

Mereka menggonggong riang! Ya, sambutan gembira meruak begitu pintu rumah kubuka. Entah kutinggalkan lima menit, lima jam, atau lima hari sekali pun, mereka akan selalu sama: menunggu dengan setia lantas mengendus dengan cinta. Semua itu jelas tanpa terkekang masa. Siapa sangka, aku—seorang Feby Siahaan yang terkenal ugal-ugalan—sekarang menjadikan anjing sebagai alasan untuk memulai hari dengan

... selengkapnya
Menyelami Makna Natal di Makassar -

Natal kali ini bukanlah sekadar perayaan semata, melainkan saat untuk merenung dan menggali makna pengorbanan yang telah dilakukan. Sriyanti, Terapis Spa. “Pagi hari masih sibuk melayani pengunjung spa, dan sorenya baru bersiap untuk pergi ke misa Natal di Gereja.” Demikian ucapnya dengan tenang. Jutaan kisah dari perantau kerap membawa haru tersendiri. Salah satunya adalah cerita

... selengkapnya
Merayakan Tubuh dalam Kendali Penuh -

Merayakan kebertubuhan menjadi sesuatu yang niscaya bagi manusia, pun perempuan. Sebab yang kita kehendaki adalah memiliki kendali atas tubuh sendiri. Debra Yatim. Mari kita membincangkan bagaimana merayakan tubuh dengan sepenuh-penuhnya kendali diri. Sebagai pembuka, saya akan kenalkan sosok nenek yang seorang muslim sekaligus perempuan Aceh. Ia lihai memanjat pohon, menangkap ikan, bahkan pada eranya, ia

... selengkapnya
Merawat Perempuan Papua dalam Satu Tungku Tiga Batu -

Tiga tahun lalu menandai tapak pertamaku dalam misi kemuliaan. Tak sepenuhnya mulus, mengingat masyarakat Fakfak kadung lekat dengan pengobatan Mama Biang. Bagi mereka, keberadaan dukun beranak sudah seperti leluhur yang kastanya setara orang tua. Maka, kuawali tekadku dengan merangkul Mama Biang. Dokter Amira Abdat Menjadi bagian dari merawat peradaban tentu bukan perkara gampang, terlebih dengan

... selengkapnya
Penulis Gapai ‘Merdeka’ dalam Gempuran Industri -

Bukan buku harian biasa, sebab dari sana semua kisah dan pertarungan nurani berangkat menjemput halaman demi halaman. “Nak, coba cerita tentang keseharianmu. Siapa tahu, tulisanmu nanti bisa jadi seperti Little House on The Praire.” Bocah itu termangu. Ibunya mendekat, “Kau tahu buku itu? Buku tentang seorang anak yang tinggal di pedesaan. Dia rajin menulis buku

... selengkapnya
Bermula dari Kota Tanpa Toko Buku -

“A society has no chance of success if its women are uneducated.” Kutipan dari buku A Thousand Spelindid Suns itu membuat Ama Gaspar dirundung kegelisahan. Ia tak bisa membayangkan masa depan komunitas di kampung halamannya yang tumbuh tanpa toko buku—sebagai salah satu sumber pendidikan. “Kenapa tak ada satu pun toko buku berdiri di sini?” benak

... selengkapnya
Semua Berduka, tapi Saya Mau Menangis dengan Cantik! -

Ia meneteskan air matanya di restoran sambil makan seafood, dengan buku seni dari museum di tangan dan maskara tebal di mata. Kesedihan yang ditumpahkan tentu terasa berbeda. Dramatis dan independen dalam satu waktu.

... selengkapnya
Diplomasi Selama Pandemi -

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia pada Oktober 2014. Kemudian, pada 2019, Retno kembali dilantik menjadi Menteri Luar Negeri RI pada masa jabatan Presiden Joko Widodo yang kedua. Lulus pada 1985 dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, beliau juga mengambil beberapa program studi lain, yaitu “Undang-Undang Uni Eropa” di

... selengkapnya
Jangan Ditunda, Ubah Pola Pikir tentang Kesehatan -

Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (2014-2019). Ia adalah ahli ophtalmologi dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Nila menjadi Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium Development Goals (MDGs) pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saya mengawali 2020 dengan menghadiri pertemuan World Health

... selengkapnya
A Great Reset: Addressing Gender Gaps -

Mantan Kepala Program Antikorupsi UNODC, mantan Direktur Kemitraan, pemerhati kebijakan lingkungan dan isu-isu keadilan, pendiri industri bambu berbasis desa dengan Yayasan Bambu Lestari. The Gap’s Widening  There is no doubt of the impact that Covid-19 has had at the macro and micro level, especially its impact towards women as individuals, women as mothers, and women

... selengkapnya
Kurator, Seni, dan Sebuah Efek Kupu-kupu -

Kurator dan penulis seni kontemporer yang kini Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta. Berpengalaman 15 tahun mengelola ruang seni lokal, nasional, dan internasional. Baginya, seni bukan sesuatu yang terisolasi di dalam kotak putih, melainkan menggali narasi yang terlupakan dari orang-orang biasa, lalu menghadirkannya kepada orang biasa lainnya.  Saya ingin menjalani kerja kuratorial sebagaimana yang saya alami pada

... selengkapnya
Menjaga Keseimbangan Cakra-Manggilingan -

Aktivis lingkungan. Pada 2011-2013 menjabat sebagai Ketua Komunikasi dan Pelibatan Stakeholder Satuan Tugas Nasional REDD+. Pendiri Yayasan Sekar Kawung, sebuah lembaga yang berfokus pada pengembangan ekonomi yang berbasis pada pengembangan komunitas dan upaya konservasi lingkungan. Pandemi Covid-19 mendorongku untuk memahami virus, makhluk renik yang selalu butuh inang untuk hidup dan berkembang biak. Ruth Ley, direktur

... selengkapnya
Ke(tidak)bijakan Covid-19 Berbuah Petaka -

Pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera dan Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) Wilayah Jakarta Raya. Ia pernah menjadi research fellow di Harvard Kennedy School of Government 2013-2014, visiting fellow di Australian National University School of Regulation and Global Governance 2016, dan visiting professor di University of Tokyo,

... selengkapnya
Para Perempuan Penjaga Bumi -

Perempuan kelahiran Rantetayo, Toraja Utara, ini adalah pejuang gigih hak-hak masyarakat adat. Sejak 2017, Rukka adalah Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), organisasi yang mewadahi 1.025 komunitas adat dan lebih dari 30 organisasi adat sebagai anggotanya. Wilayah Adat Rakyat Penunggu, Kampong Menteng Tualang Pusu, Deli Serdang, Sumatera Utara, adalah kisah ketangguhan masyarakat adat. Ketangguhan

... selengkapnya
Menulis, Menjaga Kewarasan -

Mantan jurnalis di Suara Pembaruan, Suara Bangsa, dan Sinar Harapan. Menggagas Writing for Healing di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang. Menginisiasi Gerakan Perempuan Berkebaya dan Gerakan berbagi dan peduli, “Kebaya, Kopi, dan Buku”. Kini menulis, mengajar, dan menjadi konsultan komunikasi. Tidak seperti dugaan semula, virus corona akan segera berlalu setelah berdisiplin 14 hari di rumah saja.

... selengkapnya
Komorbid Berbagi -

Wartawan di Tempo Media selama 19 tahun. Sebelumnya, ia bekerja untuk majalah hukum Varia Peradilan, majalah Berita Sinar, tabloid berita AKSI, dan majalah gaya hidup Male Emporium. Bukunya, Kehidupan Kedua Penyintas Kanker, terbit dalam berbagai format dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Malaysia. Ia juga menerbitkan buku saku seri Hidup Bersama Kanker berjudul Tubuhku Panglimaku

... selengkapnya
Lelucon Janda di Tengah Wabah -

Direktur Pusat Pengembangan Sumber Daya Perempuan (PPSW) pada 1995-2000. Dia kemudian mendirikan PEKKA (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) yang berfokus pada pemberdayaan perempuan kepala keluarga di Indonesia. Ia ikut menginisiasi beberapa jaringan LSM nasional yang mempromosikan hak-hak perempuan, seperti Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), ALIMAT, dan FAMM-INDONESIA. “Bantuan diutamakan untuk orang-orang yang memang membutuhkan, misalnya

... selengkapnya
Pesona Agroekologi dalam Ketahanan Pangan -

Pendiri dan pemimpin Pesantren Ekologi Ath Thaariq yang sebelumnya juga mendirikan dan memimpin Serikat Petani Pasundan. Salah satu inisiator Sekolah Ekologi Indonesia; serta salah satu dari 72 Ikon Pancasila, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI, 2017; dan 11 Inspirator Revolusi Mental, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, 2018. Pengurus dan para santri Pesantren Ekologi Ath

... selengkapnya
Meditasi Bergerak ala Berkebun -

Konsultan yang aktif mempromosikan dan memfasilitasi kolaborasi para pihak untuk isu-isu pembangunan berkelanjutan. Hingga 2019, ia bekerja sebagai konsultan Responsible Mineral Initiative untuk Tin Working Group di Indonesia yang mendorong pelaku industri timah mewujudkan responsible tin production. Sita terlibat sebagai relawan di berbagai bidang, antara lain Filantropi Indonesia, Thamrin School for Sustainability and Climate Change,

... selengkapnya
Kebun dan Rumah Bata: Relung Rasa untuk Hidup Lebih Bermakna -

Petani kota pemula, pengelola Rumah dan Kebun Bata. Sehari-hari bergelut dalam isu-isu pemajuan hak asasi manusia. Lulusan Universitas Oslo, Norwegia, ini bekerja sebagai Koordinator Program Regional di Asia Justice and Rights (AJAR) serta menjadi Ketua Dewan Pengurus di KontaS dan Dewan Pengurus Museum Omah Munir. Tanggal 18 Maret 2020 merupakan hari pertama bekerja dari rumah.

... selengkapnya
Memberi dengan Ketulusan Hati -

Ibu dua anak ini berasal dari Papua: ayah dari suku Lani dan ibu dari suku Walak. Alumnus FKIP Universitas Cenderawasih, Jayapura, ini dipercaya menjadi Ketua Departemen Perempuan GIDI (Gereja Injili di Indonesia). Bersama beberapa pemimpin perempuan lain dalam GIDI, ia berkomitmen memperbaiki gambar dan rupa Pencipta yang sedang dan terus dirusakkan dalam diri manusia, khususnya

... selengkapnya
Keranjang Gagasan Guru -

Aktif di Yayasan Cahaya Guru sejak 2015. Yayasan Cahaya Guru merupakan lembaga yang didirikan pada 2006 dan memiliki perhatian besar bagi pengembangan tema keragaman, kebangsaan, dan kemanusiaan dalam pendidikan. Di luar Yayasan Cahaya Guru, Sicillia terlibat dalam beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat, khususnya yang berada di Indonesia timur, serta merupakan inisiator program Beri Buku Bukan Peluru. 

... selengkapnya
Bertahan di Masa Konflik, Bertambah Kuat di Saat Pandemi -

Sekretaris Eksekutif Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan (RPuK) Aceh periode 2018-2020. Sudah aktif di isu perempuan sejak 2001. Fokusnya di bidang pengorganisasian komunitas dan pelatihan-pelatihan analisis sosial, manajemen konflik, kepemimpinan perempuan, dan advokasi hak-hak perempuan. Ia ikut menulis laporan Jaring Pemantauan Aceh untuk Kekerasan terhadap Perempuan ( JPA 231). “Bagaimana ini, Kak Bad? Apa yang sebenarnya

... selengkapnya
Hari Senin yang Paling Ditunggu -

Aktivis gerakan perempuan. Anggota Kelompok Kerja Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW). Indonesia. Pada 2017, Dewi menjadi co-founder Yayasan Peduli Sindroma Down Indonesia (YAPESDI), sebuah yayasan yang berdedikasi memfasilitasi para penyandang sindrom down agar hidup bermartabat. “Di Indonesia atau oleh masyarakat umum, perasaan orang dengan disabilitas intelektual sering diabaikan

... selengkapnya
Gerakan Inklusi Kami Bangkit Saat Pandemi! -

Turut mendirikan Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi (GARAMIN) Nusa Tenggara Timur pada Februari 2020, ia juga menjadi Kepala Unit Layanan Disabilitas Akademi Pekerjaan Sosial, Kupang. Saat kuliah S-2 di bidang Disability Policy and Practice di Flinders University, Australia, ia dipercaya menjadi Presiden Adelaide Flobamora Community 2018-2019 dan pengurus Flinders University Student with Disability Association

... selengkapnya
Baku Dapa dan Baku Bantu di Ambon -

Bai, panggilannya, aktif dalam isu kekerasan berbasis gender dan perdamaian di Maluku. Ia menjabat Ketua Yayasan Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LAPPAN). Ia diganjar Kick Andy Hero’s 2020, 75 Ikon Wirausaha Sosial Berprestasi dari Unit Pancasila 2017, Ashoka Fellowship 2015, Tupperware She Can 2014, Woman of Change dari Kedutaan Amerika Serikat 2013, dan Saparinah Sadli

... selengkapnya
Tuk, Tuk…Kruk Mbak Nur Terus Bergerak -

Bekerja untuk The Asia Foundation (TAF, Ade mengelola Program Peduli yang mendampingi kelompok rentan dan marginal di Indonesia. Mantan jurnalis ini belajar sosiologi di Universitas Gadjah Mada dan melanjutkan pendidikan di bidang HAM, perempuan, dan studi konflik di ISS-Erasmus University of Rotterdam, Belanda. Saya masih mengingat jelas suara itu. “Jadi kita harus hentikan semua kegiatan

... selengkapnya
Bermula dari Masker Kasih -

Aktif dalam proyek-proyek yang memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia. Dia melakukan pendampingan penulisan kreatif bagi pemuda dan penyintas, serta menginisiasi pelatihan kepemimpinan dan perdamaian di sekolah. Kini ia melakukan kampanye kedaulatan tubuh dan kelestarian lingkungan melalui pendekatan fesyen berkelanjutan. “Alhamdulillah, Dik… Dari hasil penjualan masker dan beberapa dompet kemarin, kita dapat membelikan sepatu untuk komunitas

... selengkapnya
Energi Membangun Kelentingan Keluarga -

Pegiat lingkungan dan humanitarian selama lebih dari 20 tahun. Sekretaris Jenderal MPBI (Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia), Direktur HFI (Humanitarian Forum Indonesia) dan Program Koordinator di UNDP, UNOPS dan HEKS. Saat ini bekerja di Palladium yang aktif sebagai pengurus Pusat ‘Aisyiyah, MDMC, serta jaringan The Climate Project Indonesia, Green Faith International dan ecoMasjid. “Bunda, jangan lupa

... selengkapnya
Dari Jauh, Melihat Pandemi Lebih Dekat -

Penasihat senior bidang gender dan anak muda di kantor pusat World Health Organization (WHO) di Jenewa, Swiss. Mantan Staf Khusus Menteri Kesehatan RI ini mendirikan lembaga think tank kesehatan, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Ia menginisiasi program Pencerah Nusantara untuk memperkuat layanan kesehatan primer di daerah periferi Indonesia. Inisiatif ini diadopsi oleh Kementerian

... selengkapnya
Lapor, Covid-19 -

Irma adalah salah satu penggagas sekaligus co-leader LaporCovid-19, sebuah koalisi warga untuk mengumpulkan laporan warga dan data terkait dengan Covid-19. Doktor di bidang kesehatan publik dan perilaku dari Columbia University, Amerika Serikat, ini kini bekerja sebagai konsultan kesehatan masyarakat independen untuk gizi dan kesehatan ibu-anak. Seperti orang bingung. Saat itu pertengahan Februari. Masak, sih, belum

... selengkapnya
Sembunyi di Tanah Adat -

Lahir di Desa Kelembunan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, 27 tahun lalu. Lulusan SMA ini bergabung sebagai tenaga magang di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) pada 2012. Selepas magang, Sri merintis pendidikan alternatif untuk anak-anak Suku Punan di Kampung Semeriot, Sekolah Adat Punan Semeriot. Mereka belajar bersama pohon-pohon lebat dan sungai jernih. GLEK! Tercekat saya membaca

... selengkapnya
Masa Depan pada Sebingkai Layar -

Andari Karina Anom (Karina) adalah mantan wartawan Tempo yang kini menjadi dosen di bidang jurnalistik. Saat ini, ia menjabat Head of Communication Program, Faculty of Computing and Media, Binus University International. Cita-citanya ingin ikut berkontribusi menyemai generasi baru wartawan dan penulis Indonesia yang lebih baik. Tahun 2020 adalah tahun yang begitu ingin saya lupakan—mungkin Anda

... selengkapnya
Senyum, dan Kuseruput Kopiku, Perlahan… -

Perempuan yang biasa disapa Baby ini adalah founder kopi ketjil. Indonesian specialty coffee yang ia dirikan di Yogyakarta ini beroperasi di Indonesia dan Uni Emirat Arab sebagai kafe dan roaster Indonesia pertama di negeri Timur Tengah itu. Ia juga dosen di School of Design Bina Nusantara (Binus) University. Baby lulus dari program studi Arsitektur Universitas

... selengkapnya
Pernah, Sehari Hanya Rp 2.500 -

Direktur Perkumpulan ANGGANA yang juga menjadi Kepala Perpustakaan EAN dan relawan pendamping buruh gendong di Yasanti, Yogyakarta. Ia menjadi Pembina Yayasan Harmoni Women Crisis Center Jombang, Pengawas Perkumpulan Sanggar Anak Alam, serta Pengurus Nasional Koalisi Perempuan Indonesia Kelompok Kepentingan Buruh Migran pada 2014-2019 dan Yayasan Annisa Swasti. PONIRAH seolah-olah tak terhentikan. Perempuan 46 tahun ini

... selengkapnya
Lansia: Beragam, Mandiri, Berdaya -

Alumnus Michigan State University di bidang curriculum and T\ teaching ini bergerak di bidang pendidikan sejak 1980 di LBH Jakarta di bagian non-litigasi, LBH Jakarta. Ia adalah perintis Perguruan Al Izhar, Jakarta Selatan. Sejak 2006, Henny menjadi Ketua Dewan Pengurus Yayasan Cahaya Guru. Sejak 2010, ia berfokus pada isu kebinekaan, kebangsaan, dan kemanusiaan. “Kami, lansia,

... selengkapnya
Geliat Gerak dari Balik Pagar -

Pegiat Hak Asasi Manusia ini sudah sepuluh tahun menjadi komisioner Komnas Perempuan dan menjabat ketua pada periode 2010-2014. Ia lulus S-2 dari Universitas Leiden dan hampir menyelesaikan studi doktoral di Universitas Amsterdam, Belanda. Kini, ia menjadi konsultan di Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Melihat suami masuk rumah, saya bingung, juga sedih. Masker yang dia

... selengkapnya
Berjuang Meraih Pengakuan -

Koordinator Program di LSM Internasional yang berbasis di Belgia. Sebelumnya, dia adalah Deputi untuk Divisi Wanita Transgender di GWL-INA, sebuah LSM yang berfokus pada tanggapan HIV untuk populasi kunci di Indonesia. Ia juga berpengalaman bekerja di United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Asia Pacific Transgender Network (APTN) di Bangkok, dan juga Program Officer untuk Hivos

... selengkapnya
Sabar Itu Butuh Kesabaran -

Perempuan 49 tahun ini aktif menggarap program penguatan masyarakat sipil di beberapa provinsi di Indonesia. Ia berpengalaman sekitar 20 tahun dalam organisasi non-pemerintah yang bekerja pada isu perburuhan, perempuan, kelompok rentan dan minoritas, serta penguatan masyarakat sipil dan pemerintah lokal di Hong Kong, Timor Leste, dan Indonesia.  16 Maret 2020. Empat hari setelah aku harus

... selengkapnya
The Power of Kepepet -

Ibu dari dua anak, Imaji dan Raphael. Bekerja sebagai produser/koordinator lapangan/jurnalis TV independen. Meliput isu politik dan ekonomi selama Covid-19 sejak Maret 2020 untuk beberapa saluran TV internasional.  Saat anjuran stay at home dan work from home digalakkan pemerintah pada Maret lalu, kedua anak saya juga ikut galak. Mereka sadar bahwa sebagai jurnalis, ibunya kerap

... selengkapnya
Uji Nyali di Rumah Sakit -

Jurnalis Tempo Media ini biasa disapa Ndari. Lebih dari 22 tahun, perempuan yang suka jalan-jalan ini “keliling” Tempo, Tempo.co, Koran Tempo, dan kini Redaktur Pelaksana Tempo English.  Malam itu, perut mendadak berontak. Mual disertai nyeri yang sesekali mendera. Tak hanya sekali ke belakang. Berkali-kali. Hingga dini hari, isi perut terkuras habis. Beruntung, malam itu, sakit

... selengkapnya
Pandemi Ini Menguji Sistem Imunitas Saya -

Berpengalaman lebih dari 25 tahun sebagai wartawan di Majalah FORUM Keadilan, Trust, Jurnal Nasional dan kabar3.com. Pernah menjabat sebagai Corporate Secretary di PT BUMN Hijau Lestari I, anak perusahaan Perhutani. Kini menjadi penulis profesional dan konsultan hukum. 2 Maret 2020. Berbagai berita di media massa mengabarkan temuan kasus pertama Covid-19 di Indonesia yang dirilis langsung

... selengkapnya
Kanker dan Pandemi -

Mantan jurnalis Media Indonesia, Astaga.com, dan Sinar Harapan yang kini menjadi Pemimpin Redaksi Jaring.id dan Wakil Direktur Program Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN). Ia menulis sejumlah buku nonfiksi, di antaranya Kembang-kembang Genjer (2006), Berpolitik tanpa Partai (2011), Tentang Sedih di Victoria Park (2013), dan Mimpi Jadi Caleg (2013).  Awal April 2020, saat kasus positif Covid-19

... selengkapnya
“Berburu” Darah pada Masa Wabah -

Orang tua tunggal, membesarkan tiga anak sendirian di rumahnya, di pinggir rel kereta di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Rastaria Tarigan berjualan kue dan melayani berbagai pesanan makanan. Dua anaknya sudah bekerja, seorang menjadi perawat dan seorang menjadi sopir ojol; dan seorang anaknya berjuang menyandang talasemia. Hari itu, akhir April 2020, saya bisa tersenyum. Anak saya,

... selengkapnya
Kitong Pu Tanda Heran ala Corona -

Alumnus S-1 dan S-2 di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Hana kini peneliti full time di Balai Litbang Kesehatan Papua, Kementerian Kesehatan RI. Bidang penelitiannya adalah mikrobiologi molekuler penyakit infeksi dan penyakit terabaikan, terutama kusta. Pada masa pandemi ini, Hana adalah bagian dari tim yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaan Covid-19 di Papua dan Papua Barat.

... selengkapnya
Dansa Catatan Florence Nightingale -

Alumnus Magister Keperawatan dan Spesialisasi Keperawatan Anak Universitas Indonesia ini bergabung dengan RS Kanker Dharmais sejak 2001. Noor Siti aktif meneliti dan menulis, terutama karya ilmiah tentang keperawatan onkologi anak. Ia bergabung dengan kelompok Perawat Perempuan Menulis. Ia tengah berupaya menyelesaikan buku panduan keperawatan pada anak dengan kanker bagi perawat dan orang tua. “Kakak, sudah

... selengkapnya
Yang Tak Jujur di Tengah Pandemi -

Dokter lulusan Universitas Brawijaya, Malang, tahun 2007. Mendalami bidang emergency medicine, manajemen kedokteran pada masa darurat, seperti bencana dan wabah. Saat ini bertugas di Rumah Sakit Muhammadiyah, Lamongan, Jawa Timur.  Pukul 8, Ahad malam, saya sampai di rumah kos setelah seharian bekerja. Sebelum pintu rumah terbuka, sebelum menyentuh apa pun, semua perlengkapan saya semprot disinfektan.

... selengkapnya
Suara Hati dari Ruang Isolasi -

Perawat yang menjadi Kepala Ruangan di RS Kanker Dharmais. Sebelum masa pandemi, Vera bekerja di ruang rawat inap kelas 2 dan 3. Namun, sejak masa pandemi, pada April-Juni 2020, ia ditugaskan di ruang isolasi. Setelah tiga bulan, ia dirotasi kembali ke ruang rawat inap biasa. Ibu empat anak yang sangat mencintai pekerjaannya. Apakah saya siap

... selengkapnya
Senyum Kami Tak Boleh Ditelan APD -

Dokter di RS Kanker Dharmais dan RS Pondok Indah ini lulus dari Fakultas Kedokteran UGM dan Finder’s University, Australia, dan kini menyelesaikan S-3 di UGM. Aktif sebagai pengurus Ikatan Dokter Indonesia, Perhimpunan Onkologi Indonesia, dan Masyarakat Paliatif Indonesia. Di tingkat internasional, ia menjadi member Asia Pacific Hospice and Palliative Care Network dan board of Indonesian

... selengkapnya
Kita Imun, atau Melamun? -

Lahir di Pare, Kediri, 2 November 1951. Ahli biologi molekuler lulusan Monash University, Australia; salah satu pendiri Lembaga Biologi Molukuler Eijkman (pada 1993). Herawati melakukan perjalanan intensif ke berbagai tempat untuk memetakan DNA suku-suku di seluruh Indonesia. Penerima berbagai penghargaan, antara lain Habibie Award (2008). The Lancet, pada 2012, menyebutnya sebagai “the champion of basic

... selengkapnya
Menguatkan Keluarga, Mengedukasi Warga -

Perempuan asli suku Sasak Lombok ini menjadi Ketua Gerakan Masyarakat Cinta Alam (Gema Alam) Nusa Tenggara Barat. Ia aktif menemani perempuan di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur untuk meningkatkan perekonomian yang berbasis potensi desa. Salah satu keluarga pasien positif Covid-19 fase pertama yang mendapat stigma negatif sangat kuat. Tubuh saya bergetar hebat, air mata

... selengkapnya
Aku Bersama Covid-19 -

Menjelang purnatugas sebagai anggota Ombudsman Republik Indonesia, ia tetap semangat bekerja. Ahli bidang hukum dan tenaga profesional di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) ini aktif berorganisasi sejak muda. Ia banyak meneliti isu pemberdayaan dan perlindungan hukum, terutama untuk perempuan dan anak. Dipercaya menjadi komisioner Komnas Perempuan selama dua periode, 2006-2014. Tanpa kata  Selasa, 24 Maret 2020.

... selengkapnya
Liputan Runyam karena Pandemi -

Perempuan muda ini adalah wartawan Tempo yang berkecimpung di dunia jurnalistik sejak Desember 2017. Semasa mahasiswa, ia aktif di pers mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bernama Ultimagz. Pertengahan Maret 2020, saya mulai merasakan kejanggalan di tubuh saya. Beberapa kali saya meriang. Apalagi setelah pulang kerja pada malam hari. Badan begitu lelah.  Tapi saya mengabaikannya. Saya

... selengkapnya
“Mas, Kapan Pulang?” -

Prof. Uut, panggilan akrabnya, adalah akademikus di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM. Setelah berpulangnya sang suami, Prof. Iwan Dwiprahasto MMedSc, PhD, karena Covid-19, ia juga sempat diisolasi selama 19 hari. Penerima Habibie Award 2019 ini sekarang aktif meneliti penyakit dengue. Sebuah kabar duka datang. “Universitas Gadjah Mada kembali kehilangan seorang guru besar. Beliau

... selengkapnya
Tegar Dihantam Gelombang -

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Jember dan Magister Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada ini aktif dalam advokasi buruh migran sejak di Solidaritas Perempuan Jawa Timur pada 1998. Salah satu pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Migrant CARE pada 2004-2016. Saat ini ia menjabat Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant CARE. Aktif menulis di berbagai media massa cetak dan jurnal.

... selengkapnya
2020: What I Remember -

Produser seni independen untuk tari, teater, festival seni, dan film independen. Visi Ratri adalah membawa seni pertunjukan Indonesia ke panggung global, juga mengangkat cerita yang mengeksplorasi keragaman budaya. Beberapa seniman yang diwakili Ratri termasuk Didik Nini Thowok dan Darlane Litaay (Indonesia), serta Edgar Arceneaux (Amerika Serikat). Kini ia menjadi Program Manager di Indonesian Dance Festival

... selengkapnya
Penari di Panggung Kehidupan -

Penari kontemporer yang kerap bekerja dengan koreografer terkemuka, seperti Sardono W. Kusumo dan Sulistyo Tirtokusumo. Antropolog tari ini mengajar seni tari di Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Jakarta (IKJ). Pada 1992, ia ikut mendirikan Indonesian Dance Festival (IDF). Maria juga pendiri dan pemimpin dari Ardhanari Studio and Performing Arts Management dan Kebun Maria, wadah ia

... selengkapnya
“Ayo, Mulih, Rek!” -

Penulis Yuliannova Lestari Chaniago salah satu WNI yang dievakuasi dari Wuhan ke Natuna, Indonesia, bersama 237 WNI lainnya. Berstatus pelajar sebagai kandidat doktor pada program doktoral di Central China Normal University, Wuhan jurusan Hubungan Internasional. Penulis juga aktif bekerja sebagai fotografer lepas. Setiap orang yang akan memasuki pesawat selalu menyempatkan diri menoleh ke kiri, kemudian

... selengkapnya
Pandemi dan Lensa Perempuan -

Lahir di Bandar Lampung, 26 Agustus 1962. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (1986). Sri Mulyani menjabat Menteri Keuangan RI pada tiga kabinet yang berbeda. Pertama, pada 2005, di masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kedua, pada 2016, di masa jabatan Presiden Joko Widodo periode pertama. Ketiga pada tahun 2019, yakni di masa jabatan

... selengkapnya
The Great Reset, Setel Ulang Segalanya -

Oleh: Mardiyah Chamim Ibuku bercerita, pagi ini dia memasak tumis kulit jeruk. Ini pertengahan Februari. Sudah dua minggu dia tak bisa meninggalkan apartemen. Persediaan sayur sudah habis. “Sudah kucek di internet, kulit jeruk kaya vitamin,” katanya. “Aku pintar, ya. Terlalu berbahaya keluar dari apartemen di saat seperti ini.” Begitulah penggalan artikel berjudul “Of The Virus

... selengkapnya
Kartini di Tengah Pagebluk⠀ -

Pagebluk memang membuat suram wajah dunia. Tapi, pagebluk juga memunculkan sosok-sosok Kartini masa kini. “Kami saling mengulurkan tangan,” kata @leya.cattleya , pendiri EMPU, sebuah kelompok perempuan pengusaha yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan lingkungan.⠀⠀Gebrakan Covid-19 telah membuat jejaring EMPU di berbagai daerah seperti kehabisan napas. Penjualan kain, tenun, batik, atau shibori dg pewarna alam, mandeg. Gaji

... selengkapnya
Nama saya Tinah -

Iya. Cukup satu kata.⠀⠀Ayuk (kakak) tinggal di kampung yg penuh narkoba. Kita sebut “Kampung Nebula”, di Kota Jambi. Kami buat kelompok perempuan, beranggota 18 ibu rumah tangga. Ada membatik, menjahit, peragaan busana, merias, dan menari di sini.  Saban bulan, kami bikin “Festival Batik Bersinar”. Kami semua, ibu, anak, remaja, terlibat.⠀⠀Tujuannya, supaya semua keluarga sibuk dengan

... selengkapnya
Kartini Alam Raya -

Suatu kali, 2008, datang tawaran dari suami saya, Ibang Lukmanurdin. Ayo, kita kelola bersama pesantren ini, seperti ayah-ibu kita. “Saya tak mau pesantren biasa. Sudah banyak itu, mah. Saya mau pesantren yang mengajak memuliakan alam,” begitu jawaban saya. ⠀⠀Maka, jadilah Pesantren Ekologi At-Thariq, jauh di pelosok Garut, Jawa Barat. Kami mengajarkan merawat mata air, menjaga

... selengkapnya
Influenza, Ya, Cuma Influenza -

Mardiyah Chamim  Great Influenza. Saya membaca buku 550 halaman ini dengan berdebar. Ada begitu banyak kemiripan antara pandemi Covid-19 saat ini dengan Flu Spanyol, 1918, seratus dua belas tahun lampau. Tentu saja, kemajuan teknologi di berbagai bidang membuat situasi saat ini jauh lebih baik. Namun, secara umum, kegagapan dan kebebalan yang sama kita alami hari

... selengkapnya
Ketika Rastaria “Berburu” Darah -

Rastaria Tarigan hari ini bisa tersenyum. “Anak saya sudah dapat darah. Tuh, lihat, kulit Bertran sudah cerah meskipun hitam.” Dipeluknya erat sang anak bungsu, Bertranio, 18 tahun. Berdua mereka tertawa. “Nggak papa ya, Bang. Kan, hitam manis.” Kulit hitam cerah adalah pertanda Bertran sudah mendapat pasokan hemoglobin darah.  Bertran adalah penyandang kelainan genetik thalassemia, kelainan

... selengkapnya
Jangan Tak Jujur di Tengah Pandemi -

Pukul 8, Ahad malam. Dokter Zuhdiyah Nihayati a.k.a Zee Achmad sampai di rumah kos setelah seharian bekerja. Sebelum pintu rumah terbuka, sebelum menyentuh apa pun, semua perlengkapannya disemprot disinfektan. Tas, sepatu, telepon genggam, tak boleh lewat kena semprot. Begitu pintu terbuka, Zee langsung menuju kamar mandi. Seluruh baju direndam dan dicuci saat itu juga. Mandi

... selengkapnya
Pendidikan di Tanah Santa Klaus -

Finlandia menjadi perbicangan hari-hari ini. Dia menjadi contoh negeri yang berani dan progresif merangkul keberagaman dan inklusivitas di segala lini. Salah satu buktinya, female leadership yang mengemuka. Ada empat perempuan muda yang memegang posisi penting di negeri ini, yakni Perdana Menteri Sanna Marin (34), Menteri Pendidikan Li Anderson (32), Menteri Keuangan Katri Kulmuni (32), dan

... selengkapnya
Rosario dan Merah Putih di Everest -

Masih ingat kontroversi klaim Prabowo sebagai orang Indonesia pertama yang menaklukkan Everest? Nah, inilah sosok penakluk sebenarnya: Clara Sumarwati. Suara Clara Sumarwati bergetar saat menunjukkan selembar kertas berlaminating. “Sertifikat ini mahal banget harganya. Tidak ternilai,” katanya. Lembar yang dirilis otoritas Nepal itulah yang meneguhkan bahwa benar Clara Sumarwati, warga Indonesia, telah menjejakkan kaki di Puncak

... selengkapnya
Hera, Menembus Menara Gading -

“Nduk, jangan biarkan dirimu lungset, kusut. Cintai keindahan, rumahmu, lingkunganmu, dan terutama dirimu sendiri.” Saya selalu teringat pesan almarhum Eyang saya, Kasran Mohammad Doerjat. Mencintai diri sendiri bukan untuk orang lain, bukan untuk pasangan, tetapi untuk kebaikan diri sendiri. Karena hanya dengan mencintai diri sendiri, kita bisa memberi yang terbaik pada semesta. Eyang saya adalah

... selengkapnya
Perempuan Membantu Perempuan -

Diah Saminarsih adalah harapan. Sosoknya mewakili lembaran yang lebih baik tentang banyak soal, terutama tentang perempuan. “Saya adalah bukti, bahwa perempuan membantu perempuan itu bisa,” kata Diah. Kekuatan perempuan membantu perempuan, Diah meyakinkan, bukan sekadar jargon. Bersama mentornya, mantan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, mereka berdua merintis merintis jalan. “Saling bantu dan saling menguatkan,” katanya.

... selengkapnya
Menjadi Indonesia Bagi Chandra Prijosusilo -

Menjadi Indonesia, bagi saya, adalah menengok ke dalam diri, mengenali jati diri sebagai orang Indonesia. Ya makanan, kain batik, kain tenun, alam, hutan, juga luka-lukanya. Kita punya banyak sekali trauma, tapi kita tidak diajak berdialog dan belajar memahami apa yang terjadi. Akibatnya, kita cenderung menyalahkan pihak lain untuk banyak hal. Seharusnya kita cek betul apa

... selengkapnya
Ni Made Desa Perwani -

Ni Made Desa Perwani, dia yg dilahirkan pada malam menjelang purnama. Sebagai perempuan Bali, seperti juga perempuan pd umumnya, putaran hari @tutut_perwani sungguh padat. Pukul 5 pagi bangun, pergi ke pasar, menyiapkan sarapan untuk suami, anak, dan keluarga besar. Tak lupa menyiapkan canang dan bebanten, persembahan bagi para dewa. Sejimpit masakan yg sudah siap perlu disertakan dalam

... selengkapnya
Minggu pagi di -

Minggu pagi di Ubud, menyaksikan anak-anak belajar menari. Ahayyy, mata-mata cantik dan tangan-tangan lentik, benar-benar membawa bahagia.#Ubud#PuanIndonesia#PuanBali#Bali#BaliIndonesia

... selengkapnya
Theresia Sembiring -

Tess dan Serampah di Papua “Nona akan kembali nanti sore ke Jakarta?” Duh. Hatiku serasa tertusuk mendapat pertanyaan itu. Harus diakui, selama ini kelakuan banyak pejabat Jakarta seperti itu. Sampai di Papua pagi hari, berkeliling seharian, lalu malam kembali ke Jakarta. Ketika itu awal 2018, bersama Tim Kantor Staf Presiden (KSP), saya menuju Asmat. Kami

... selengkapnya
BANTU MAMA, NAK -

Sejak hamil, saya selalu ajak omong bayi di perut ini, “Nak, bantu Mama ya. Jadi anak baik. Tenang. Mama harus kerja, sayang.” Saya ucapkan terus, seperti mantra, seperti doa.⠀ Juli 2018 dia lahir. Hans, namanya. Baru umur dua bulan, gempa dan tsunami datang di Palu. Waktu bumi bergejolak, saya sedang nyambal. ⠀Panik. Suami sedang tak

... selengkapnya
Suksma Ratri -

Duka, Sakit, dan Sepi itu Teman Abadi ⠀ Tak mudah mencari sosok setegar Suksma Ratri. Perjalanan hidupnya penuh kelokan tajam. Tapi, dia hadapi dengan senyum lebar. “Juga salsa tiap minggu, nek!”  Ingatannya melayang pada Mei 2006. Mantan suami Ratri sedang sakit parah. Satu setengah tahun sebelumnya, mereka bercerai lantaran si mantan suami melakukan KDRT. “Nah, saat

... selengkapnya
Perempuan-Perempuan Perkasa⠀ -

Oleh: Hartoyo Andangdjaya ⠀1973 Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta, ⠀dari manakah mereka?⠀Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa⠀sebelum peluit kereta api terjaga⠀sebelum hari bermula dalam pesta kerja. Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, ⠀ke manakah mereka?⠀Di atas roda-roda baja mereka berkendara⠀Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota⠀merebut hidup di pasar-pasar kota. Perempuan-perempuan yang

... selengkapnya
Mamak Dahniar -

BURUNG PENENUN Maukah kau belajar pada burung tempuo? Mamak Dahniar, 72 tahun, di Nagari Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, memperkenalkan si burung tempuo ini. “Lihat itu sarangnya. Dianyam sangat teliti. Bahannya lembaran rumput-rumput kering.” Proses menganyam bisa berlangsung seminggu. Saban hari dalam seminggu itu, bapak dan ibu tempuo bersama-sama membangun sarang. “Luar biasa, burung

... selengkapnya
Yuli Mardona -

lulusan Sekolah Tinggi Pertanian Muara Bungo, Jambi. Dia kembali ke desanya, Nagari Sumpur Kudus, yang jauh terkurung di gugus pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Barat. ⠀ Bersama para petani di Sumpur Kudus, sudah tiga kali masa tanam padi ini Uni Yuli mengembangkan pertanian organik. “Uni tidak punya lahan sawah, cuma tanam sayur di halaman rumah,” kata

... selengkapnya
Nur Asiyah -

Sebelum saya mengiyakan tawaran sbg Kepala Dusun Simpang Sari, Desa Pematang Rahim, Jambi, pd 2016, saya sudah minta izin pada suami. Dia mengizinkan. ⠀ Saya jadi sibuk sekali. Undangan ke desa sebelah, ke kabupaten, Jakarta, kota lain. Saya nggak bisa diam orangnya. Dikasih amanah mengembangkan kelompok tani perempuan, kelompok tanaman obat keluarga, ini-itu. Pekerjaan harus

... selengkapnya
Marwiyah -

Marwiyah, 40an tahun, sungguh perempuan inovatif. Di Sungai Beras, pesisir Jambi, tempatnya tinggal, pohon nipah berjajar memenuhi tepian sungai. Selama ini pohon dan buahnya terbuang begitu saja. ⠀ Lalu, dia mendengar kabar bahwa orang zaman dulu mengolah nipah jadi garam. “Caranya, entahlah. Tak ada yang tahu,” katanya. ⠀ Marwiyah pun coba-coba bereksperimen, dibantu fasilitator @kki_warsi yg mempertemukannya

... selengkapnya
Bidan Maria Cristi -

perempuan kelahiran Salatiga, sudah lima tahun sebagai fasilitator kesehatan @kki_warsi. Ini tugas yg tak mudah. Area tugas yang harus diliputnya amat luas dan berat, yakni menyambangi Orang Rimba yg tersebar di Talang Mamak #TamanNasionalBukitTigaPuluh dan #TamanNasionalBukitDuaBelas Sebagai bidan, Orang Rimba menyebut tenaga kesehatan sebagai ‘lokoter’, dia harus jemput bola. Jalan kaki berjam-jam, bahkan seharian, mendatangi sudung-sudung (tenda permukiman OR).

... selengkapnya
Nama Akhe dari Dewo⠀ -

Bagi Orang Rimba, nama bukan urusan sembarangan. Hanya sesepuh yg berhak memberi nama, setelah “berkonsultasi” dengan para dewa rimba. Nama pemberian para dewa itu puitis juga. Di slide pertama, anak gadis ini bernama Mendelau, artinya berkilau. Di slide kedua, namanya Meruan dan yg keempat adalah Nande. Cantik-cantik, ya. Ada juga yg namanya Gentar, Pengarang Gading,

... selengkapnya
Bu Guru Juana -

Senangnya hatiku. Pagi ini Bu Guru Juana @Yohanamarpaungg tersenyum lebar. Dia mengantar, Nyeser dan Besimbur, dua anak Suku Rimba yg meneruskan sekolah ke SD Air Panas, di luar kompleks Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD), Jambi. Sebagian kecil anak Orang Rimba yang berminat meneruskan sekolah ke SD, SMP, SMA, ini menginap di kantor @KKI_warsi yg berlokasi di Desa Bukit

... selengkapnya
Tarib dan Hatijah -

Ini kisah jenton (pemuda) Tarib dan betina (gadis) Hatijah Senggul, pasangan idola Orang Rimba (OR). Kemesraan mereka sungguh membikin iri. Pada 80-an akhir, Tarib naksir berat pada Hatijah, sang bungo rimba. Adat OR, sang pemuda haruslah semando (berinduk semang, nyantrik) dulu pada orang tua si gadis. Selama dua tahun, Tarib mengerjakan semu tugas yg diberikan

... selengkapnya
Menjemput Senyum Anak Rimba -

Pondok kayu itu sudah hidup sejak pk 4 pagi. ⠀ “Ayo, bebet, goding!”⠀Bebet adalah panggilan untuk lain jenis, goding panggilan untuk lain jenis. Besidam, Mergo Bungo, Margo, Meruan, menuruni pondok. “Masih gelap ini. Tunggu pagilah,” kata @yohanamarpaungg Yohana Marpaung. Bebudak (anak-anak) itu tak peduli. Mereka makin riuh. ⠀ Turun dari pondok, mereka menyalakan tungku kayu api. Masak nasi

... selengkapnya
Menemukan Tuhan di NASA⠀ -

Grace Citra Dewi, 34 tahun, pernah tak percaya keberadaan Tuhan. “Saya atheis, atau lebih tepat meragukan keberadaan Tuhan.”⠀ Arek Malang, lulus SMA 2005. Dia melanjutkan kuliah di jurusan Kimia Biologi, University of California of Berkeley, AS. Di tengah kuliah, dia mendaftar jadi peneliti di NASA. Eh, diterima. “Ibu saya di Malang sempat tanya, nek ditegep

... selengkapnya
Alya Candra Pinandhita ⠀ ANGSA BURUK RUPA -

Baru 23 tahun usia. Cantik. Pintar. Salah satu yunior fasilitator pelatihan yg cukup bersinar di Tempo Institute. ⠀ “Saya orangnya nggak pede.” Lo, kok? ⠀ Entah apa sebabnya, Alya tumbuh dengan perasaan jauh dari cantik. Itu sebabnya dia berusaha “menenggelamkan” diri di tengah pergaulan. “Sengaja bergaul cuma sama temen-temen cowok, karena kalo bertemen sama temen

... selengkapnya
Mardiyah Chamim -

Empat bulan lalu, tepatnya 1 April 2019, saya memulai sebuah langkah berani. Saya pensiun dini dari Tempo, sebuah lembaga yang sudah seperti keluarga dan menjadi bagian dari identitas saya selama 21 tahun terakhir. ⠀Tak sedikit teman yang bertanya, termasuk jejaring saya dari Belanda dan Denmark, “Are you sure this is the right decision for you?”

... selengkapnya
Farina Griffiths di Lyon -

Farina Griffiths menikmati tinggal di Lyon, kota kedua terbesar di Prancis. Kota yang indah, tidak seriuh Paris. Kuliner di Lyon juga top. Restoran menyajikan makanan yg diolah para juru masak dengan sepenuh hati. “Setiap menu seperti sebuah puisi.” Lyon juga punya hal yg teramat penting bagi Farina: “Sistem pendidikannya benar-benar menyenangkan.” Elang, 6 tahun, putra

... selengkapnya
Merajut Damai di Palu ⠀ -

“Pamanku hilang di Poso,” kata Nurlaela Lamasitudju @nurlaelalamasitudju ⠀ Ketika itu, tahun 2000, kerusuhan antar penganut agama (Muslim dan Kristen) memuncak di Poso. Sedikitnya 500 jiwa meninggal akibat kerusuhan sia-sia ini. ⠀ Ella, saat itu bekerja sebagai akuntan di dealer mobil, tertarik mendalami persoalan HAM. “Ingin melacak Paman yg hilang.”⠀ Pagi Ella bekerja di dealer mobil, sore

... selengkapnya
Dapur Umum pascabencana -

2 Oktober 2018, hari keempat setelah gempa dan tsunami Palu. Kesadaran belum sepenuhnya utuh. “Masih gemetaran kita,” kata Sisilia Labarohima Dia ingat bercakap dg Nurlaela Lamasitudju (Ella). “Sissy, sanggup torang bikin dapur umum? Relawan butuh makan.”⠀⠀“Siap, Kak Ella. Buat berapa orang, 50?”⠀⠀“Paling sedikit 300 orang sehari.”⠀⠀“Haa….banyak kali.” Maka, pd hari kelima dibukalah dapur umum pascabencana

... selengkapnya
Menjaga satu sama lain kuat -

“Saya penyintas,” kata Sisilia Labarohima. Tak keberatan bercerita? ⠀⠀“Tidak. Saya tahu cerita saya bisa menguatkan perempuan lain.” Tahun 2000, dia menikah dg polisi – kita sebut saja Fulan. Masa indah hanya dua bulan. Lewat itu, sang suami ternyata pelaku kekerasan. Gampar, tonjok, tendang menu sehari-hari. ⠀⠀⠀⠀Nafkah materi tak ada. Sissy menafkahi diri dengan bernyanyi dari

... selengkapnya
Christine Refina silalahi -

Ethiopia bukanlah tempat favorit bagi diplomat. Medannya berat, fasilitas serba terbatas, juga rawan konflik. “Listrik bisa padam sampai tiga hari,” kata Christine Refina Silalahi Sianipar @crefina, 39 thn. “Internet juga metong sampai dua minggu tiap kali ada ketegangan politik. Mati gaya kita, haha.” ⠀ Kok, bisa “terdampar” di Ethiopia? ⠀ Awal 2018, Kementerian Luar Negeri RI

... selengkapnya
Metode Kasih Sayang -

Saya pernah frustrasi. Putus asa. Semua metode mengajar musik gagal saya terapkan. Tanah Liat, murid saya, pasif tak bereaksi. Saya bilang ke ibunya Tanah, Bu @rahayutrisni , saya mundur saja. Nggak enak, sudah berminggu-minggu Tanah, yg down syndrome, nggak ada kemajuan. Bu Yayuk nggak kasih izin. “Coba lagi, Pi,” katanya. Saya riset, belum nemu metode efektif mengajar

... selengkapnya
Doa untuk Tanah -

Dada saya sesak. Saya nggak bisa bernapas menyaksikan anak saya main drum di galeri, disaksikan banyak orang. Ealah, Tanah, kowe iso, Le. Kamu bisa. Saya bangga. Penampilan dia menggebuk drum bagus banget. Gebukannya kuat, ketukan kakinya pas. Sepuluh lagu berturut-turut pun bisa dia mainkan. Padahal, sebagai anak dengan Down Syndrome, otot-otot motorik dia lemah. Juga,

... selengkapnya
Hijrah -

Bagi @chris_ronggo, 2015 adalah annus horribilis, tahun yang mengerikan. Setelah berbilang tahun berada dalam pernikahan yg tak harmonis, mantan wartawati ini menguatkan hati menggugat cerai. “Atas desakan anak-anak.” Mereka adalah Lintang, Langit, & Sufi yg ketika itu berusia 15, 13, & 10 tahun. Suami ngotot tak rela cerai. Chris berkeras. Dia paham langkah ini berarti dia

... selengkapnya
Besar di zaman susah -

Maria Gabriela Rr Daryati, 83 tahun. ⠀Tirakat Ibu Saya besar di zaman susah. Lahir 1936. Zaman pendudukan Jepang, baju-baju dari karung goni. Tumonen, berkutu semua. Ayah meninggal waktu saya 7 tahun. Sejak itu saya ngenger. Berpindah-pindah dari satu bude ke bude lain, di Kaliurang, Imogiri, Semarang, Nyutran, Ngasem. Lha, karang semua susah. Sekolah saya, SR,

... selengkapnya
Trio Sutinah, Rusiyem, dan Girah -

Trio Sutinah, Rusiyem, dan Girah. Ketiganya buruh tanam padi di Nitiprayan. ⠀ “Tadi berangkat dari rumah di Bantul, jam 6 pagi, nyepeda. Terus langsung nandur sampai siang ini,” kata Girah. Mereka menawari saya minum teh panas dan gethuk singkong. “Monggo, Mbak. Meniko panganan ndeso, mboten wonten teng Jakarta.” (Mari, Mbak, ini makanan desa, ndak ada

... selengkapnya
Mbah Prawiro -

Mbah Prawiro punya ritual yang dia jalani sepenuh hati. Pagi pukul 6 sampai pukul 10, dia turun ke pematang sawah di Nitiprayan, Bantul. “Griyo kulo celak mriki, rumah saya dekat sini.”⠀ Simbah menyiangi rumput liar yang tumbuh di kiri-kanan saluran irigasi. Tangannya yg renta sigap mengambil sampah yg menyumbat aliran air. Cangkul di tangannya sesekali

... selengkapnya
Every dot has its story. -

Weaving for life. The story of women, story of life. Simphony of colour. Every dot has its story. 

... selengkapnya
Tanah tempat Ina-ina yang begitu berani dan berhati besar Flores -

Flores, tanah tempat Ina-ina yang begitu berani dan berhati besar. Petronela Peni (slide 1 & 2) suaminya meninggal dibunuh 20 tahun lalu. “Bukan karena konflik suku, tapi persoalan pribadi. Tak apa. Itu sudah,” katanya gagah. ⠀ Sendiri dia besarkan anaknya, sambil berorganisasi di Pekka. “Tite (kami) keliling ke desa-desa, nggak ada gaji. Ada uang transport,

... selengkapnya
Tunas muda di Lawamara -

Tunas muda di Lawamara, Lembata. Mereka menarikan tarian upacara menyambut tamu. Belajar yang baik, ya, Dek, dan terus bergembira! Beberapa dari mereka sempat belajar bahasa Inggris pada @memira. Come and teach them again, Mira 🙂

... selengkapnya
Feminism In Action -

Feminism In Action Terima kasih, Ina-Ina semua, untuk persahabatan dan senyum tulus. Sebuah kehormatan bagi saya, bisa berjumpa dan mengalami sisterhood yang luar biasa di Lembata-Adonara-Larantuka.⠀ Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) sungguh membikin saya terpesona. Ada 1,500 anggota Pekka di NTT. Mereka adalah perempuan lajang, janda karena suami meninggal, janda karena tak mau dipoligami, korban kekerasan,

... selengkapnya
Anindya Restuviani -

@anindyavivi “You have the power to end harrasement.” ⠀ Begitu moto di laman Hollaback Jakarta, platform yang memungkinkan siapa pun melaporkan pelecehan seksual yang dialami. Sebuah gerakan yang bergulir di 27 negara, bermula di New York, AS, tiga tahun lalu. ⠀ Di Indonesia, pelopornya adalah Vivi atau Anindya Restuviani, 28 tahun, bersama Angie Kilbane, sobatnya. “Kami menyediakan tempat

... selengkapnya
Rara Sekar Larasati -

Waktu itu aku lagi kuliah, dapet beasiswa di Victoria University, New Zealand, 2018. Ada demo petani Kendeng di Istana. Sedih banget. Karena aku suka berkebun, sedikit banyak aku tahu penderitaan petani, yang sering gagal panen gara-gara hama atau kemarau panjang. Apalagi ini, petani Kendeng terancam penghidupan mereka gara-gara pabrik semen. ⠀ Melihat ibu-ibu petani Kendeng

... selengkapnya
Warriors never get old -

Warriors never get old. Keep dancing, Mamma! We love you and your warm smile! Ina Kidi Boli, 72 years old, were dancing since she was little girl. “At 1963, I was dancing in a big stage at Larantuka and I remembered that I moved like this.”

... selengkapnya
Tubuhnya mungil, tapi keberaniannya: alamak! -

Rizka Nurul Amanah, 27 tahun. Tiga tahun terakhir, dia menjadi peneliti & aktivis menangkal terorisme. Dia keliling berbagai kota menemui komunitas narapidana teroris (napiter). “Percuma kalau hanya fokus pada napiter, tapi mengabaikan komunitas inti. Tekanan kembali ke jalan kekerasan kerap datang dari keluarga dan komunitas.” Lulus dari UIN Syarif Hidayatullah, Rizka bergabung dengan Yayasan Prasasti

... selengkapnya
Putri Ayunda -

Bagi saya, dia seperti burung phoenix yg bangkit dr kehancuran. Tumbuh kian kuat. Dia, Putri @aradhanaputri88****⠀ Saya dulu penari. Hobi saya denger musik. Pokoknya gaya anak muda gitulah. ⠀ Lulus SMEA, saya cari beasiswa, jualan kue, bersihin rumah orang, buat biaya D3 manajemen. Pokoknya, saya harus kuliah. Lulus D3, saya kerja di anak perusahaan Pertamina. Gaji

... selengkapnya
Dette Deram L. Belen -

Catatan: tak ada gajah yg dibunuh utk foto ini, gaes. Gading ini koleksi kuno yg beredar dr generasi ke generasi. Dette, Perempuan, dan Gading ⠀ Dette Deram L. Belen @dette_langobelen jelas bukan perempuan biasa. Bagi saya, Dette adalah simbol kekuatan, keberanian, dan welas asih. Dia tumbuh menyaksikan begitu banyak perempuan NTT ditinggal suami kawin lagi. “Asal punya gading

... selengkapnya
Strong Lady -

Will write more stories later about this strong lady, Susan Pekka NTT in English version. Be patient, please 🙂

... selengkapnya
Kristin Samah ⠀ -

“Tadinya gue, nih, hobi pake rok mini, stocking, celana ketat, sepatu boot, segala jenis fashion udah pernah gua pake.” Lalu, lima tahun lalu, @kristinsamah ingin bereksperimen. “Gua pingin tampil beda. Berkebayalah gue.”⠀ ⠀ Eh, tak dinyana, penampilannya yang luwes dibalut kain mengundang banyak respon positif. Tak sedikit yg takjub, membayangkan kerepotannya. “Padahal, ya, simpel saja, bisa kok

... selengkapnya
Etha Handayani Taihitu -

Yang pernah berkunjung ke @tempo.institute pasti kenal @ethataihitu. Pembawaannya yang seru membuat dia mudah akrab dengan siapa pun. Tertawanya lepas dan keras. Ketawanya menggetarkan tembok, kata seorang teman. ⠀■ ⠀ Etha bergabung dengan TI sejak 2009, bersama @emamayeaya. “Saya senang karena Mbak @mardiyahchamim tidak mempersoalkan saya yg cuma lulusan SMA.” Etha mengaku belajar banyak di TI. “Dulu, saya gemetar kalau ketemu

... selengkapnya
Gustika Jusuf-Hatta -

@gustikajusuf , 25 tahun, cucu proklamator Muhammad Hatta ini pernah menghebohkan media sosial gara-gara komentar pedasnya saat Dahniel Simanjuntak, Timses Prabowo-Sandi, menyamakan Sandiaga Uno dengan Bung Hatta. “Beda bangetlah. Yang satu tokoh korporasi, yang satu tokoh koperasi. Value keduanya beda banget,” kata putri pasangan Halida Hatta dan Gary Rachman Jusuf ini. “I am so done. Setiap

... selengkapnya
Menjadi Perempuan Di Anadora -

Menjadi perempuan di Adonara, NTT, sama sekali bukan soal mudah. “Dari kecil kami diperlakukan berbeda. Suka ngiri sama saudara laki-laki, apa pun yang diminta selalu dikasih sama ortu,” kata Susana Rawaborot @zerainosusana , 39 tahun. ⠀ Ada DNA pemberontak yang mengalir di darahnya, Susana mengakui itu dengan bangga. “Goe (saya) nggak bisa terima perempuan selalu di urutan

... selengkapnya
Chika Bagaskara -

@chikabagaskara, putri sulung Katon Bagaskara. Seperempat abad usianya, banyak maunya. “Gampang berubah, tergantung buku yang sedang saya baca,” katanya. “Kalau lagi baca Kahlil Gibran, saya bisa jadi kayak pujangga. Tapi, kalo pas baca novel chik-lit, saya jadi berubah urban centil gitu.” – –  Punya banyak minat membuat Chika tak betah kuliah di LSPR. Berulang kali

... selengkapnya
Leonikasari -

“Aku maunya jadi dokter, tapi akhirnya malah masuk ITS,” @leonikasari di acara diskusi #Move4Women di @tempo.institute. Sewaktu SMA, pelajaran favorit Leonika adalah biologi, nilai nggak pernah kurang dari 90. “Tapi, orang tua nggak setuju aku masuk kedokteran, katanya nanti kelamaan sekolah. Maklum, anak satu-satunya. Lagipula, senang biologi dan kedokteran tak harus berarti jadi dokter, kan.” Kuliah di ITS, Leonika terbiasa

... selengkapnya
Citra Maudy -

Citra Maudy, mahasiswi Fisipol UGM ini adalah jurnalis @bppmbalairung. Pada 8 Maret kemarin, di acara #Move4Women#internationalwomensday, kami mengundang Citra ke kantor @tempo.institute. Saya bangga sore itu kami menghadiahkan award #Move4Women pada Citra dan Balairung. Rasanya senang sekali, menyaksikan gadis muda artikulatif dan berwawasan luas seperti Citra. – Citra bercerita prosesnya mendapatkan kepercayaan Agni, bukan nama sebenarnya, korban kekerasan seksual dari teman KKN-nya.

... selengkapnya
Tjandra Wibowo -

Teman saya yang tangguh. Tujuh belas tahun lalu, di usia 30an tahun, dia memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai produser di sebuah stasiun tv ternama. “Gua pingin mendalami dunia video dokumenter.” Tawaran gaji besar, jabatan mentereng, tidak dia pedulikan. “Gua harus berani memulai perjalanan sendiri.” – – Lalu, mulailah jatuh bangun perjalanan. Karyawannya bergerak, dari satu,

... selengkapnya
Suyenti dan Kedai Kopi Apek -

Belum sah singgah ke Medan tanpa minum kopi di Kedai Kopi Apek, di depan Pasar Hindu. Secangkir kopi susu atau teh tarik, setangkup roti panggang srikaya, akan menghangatkan hari. Plus, yang tak kalah hangat adalah sambutan nyonya kedai, @suyenti.t , 44 tahun.⠀■ ⠀ “Sejak kecil saya bantu Kakek dan Papah di kedai ini,” katanya. Apek (kakek) Suyenti

... selengkapnya
Dinny, Tenun, dan Perempuan -

Perkenalkan, sosok penuh warna: Dinny Jusuf. Pada 1988, dia seorang bankir cemerlang, jabatannya Assistant of Vice President Citibank Indonesia. Suatu hari, Dinny memutuskan berhenti. Rani, anak keduanya, butuh perhatian. “Dia anak jenius. She always pushes me beyond my limit.” Hidup pun membuka cakrawala lebih luas bagi Dinny, kelahiran 1956. Dia bukan lagi sekadar nyonya kaya

... selengkapnya
Endah Palupi -

Endah Palupi punya kecintaan pada budaya Jawa. Salah satunya adalah tentang makanan. Di Sanggrahan, Bantul, Yogya, Endah membuka “Toko Bothok Angkring”, warung yang khusus menyajikan bothok, masakan Jawa yang dibungkus daun pisang. “Ada 41 macam bothok di warung kami,” katanya bangga. ⠀ Ha, 41? Iya. Ada lini bothok 100% dedaunan, bothok mlanding, kemangi, kecombrang, jantung

... selengkapnya
Susan Rawaborot -

Ini kisah dua perempuan Pulau Adonara,Susan Rawaborot @zerainosusana (dari Desa Redon Tena) dan Petronela Masi Suban (dari Desa Adobala). Bersama mereka mencari dan meniti jalan damai. Adonara dan damai, sayangnya, tak selalu berjalan seiring. Desa-desa kerap bertikai, bahkan saling bunuh. Konflik bisa bermula dari batas tanah adat, perselisihan belis (mas kawin), atau perkataan menyakitkan –yang mungkin terjadi

... selengkapnya
Kami belajar menenun sejak kecil -

“Kami belajar menenun sejak kecil, setelah SD. Sekarang kami sudah 50, 60, dan 70an tahun, tetap menenun. Ini kebanggaan kami. Kain sarung tenun ini digunakan untuk mas kawin, bersama gading yang sangat berharga, kepada pihak pengantin perempuan,” kata Mama Maria Dina. Saat seserahan, pihak calon besan akan benar-benar memeriksa kualitas kain, mulai dari motif, warna,

... selengkapnya
Juliana Prada -

Juliana Prada, 64 tahun. Sembilan bulan lalu, suaminya meninggal. Sesuai adat di Lembata, NTT, istri harus menjalani masa berkabung dan tak boleh bekerja. “Saya tak boleh menenun sampai 2-3 tahun ke depan.” Persoalannya, siapa yang menanggung nafkah Juliana dan anaknya? Juliana membahas soal ini dengan Bernadete (Dete) Deram, Ketua Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) di Flores.

... selengkapnya
Lauren Hardie -

Lauren Hardie memang bukan perempuan Indonesia, tapi dia cinta mati pada negeri ini. Jadi, saya menuliskan kisahnya di sini bersama para #PuanIndonesia. ⠀■ ⠀⠀@redhat_travel pertama kali datang ke Jakarta, Maret 2010, 30 tahun ketika itu. Lauren menjadi guru yoga di Kemang. Belum kenal siapa pun. Suatu sore, Lauren berjalan kaki menuju tempat kos. “The sky was gold.

... selengkapnya
Gustika Jusuf Hatta -

 25 tahun, cucu proklamator Muhammad Hatta ini pernah menghebohkan media sosial gara-gara komentar pedasnya saat Dahniel Simanjuntak, Timses Prabowo-Sandi, menyamakan Sandiaga Uno dengan Bung Hatta. “Beda bangetlah. Yang satu tokoh korporasi, yang satu tokoh koperasi. Value keduanya beda banget,” kata putri pasangan Halida Hatta dan Gary Rachman Jusuf ini. “I am so done. Setiap pilpres

... selengkapnya
putri sulung Katon Bagaskara -

putri sulung Katon Bagaskara. Seperempat abad usianya, banyak maunya. “Gampang berubah, tergantung buku yang sedang saya baca,” katanya. “Kalau lagi baca Kahlil Gibran, saya bisa jadi kayak pujangga. Tapi, kalo pas baca novel chik-lit, saya jadi berubah urban centil gitu.” – – Punya banyak minat membuat Chika tak betah kuliah di LSPR. Berulang kali dia cuti

... selengkapnya
Dahlia Rera Oktasiani -

Dahlia Rera Oktasiani, 30 tahun. “Ratu Komunitas”, itu julukannya. Dia jadi anggota belasan komunitas, mulai dari literasi, traveling, lari, vegetarian, penggemar virtual reality, sampai komunitas penggemar ular.  Pernah suatu kali Dahlia diundang mengenalkan ular pada kelompok Wanadri. “Orang-orangnya sangar. Eh, yang ngajarin saya, perempuan, badan kecil gak meyakinkan. Mereka nggak percaya hahaha.” Berkomunitas, bagi Dahlia,

... selengkapnya
TENTANG TAIS DAN CINTA -

Rosina Soik Taek, 80 tahun, adalah kisah tentang cinta yang sungguh seluruh. Cinta Rosina yang luar biasa pada tais atau kain tenun, yang proses pembuatannnya begitu lama, berminggu bahkan berbulan. Begitu cintanya, Rosina menyediakan kaki dan tangannya ditato motif tenun.  Ada motif candi, burung walet, bunga, juga kotak-kotak geometris rumah adat. Kalau ada penenun yang

... selengkapnya
Go Top